10 Penyebab Listrik Padam / Mati Beserta Solusinya

Pernahkah Anda mengalami pemadaman listrik secara tiba-tiba dan bertanya-tanya apa penyebabnya? Pemadaman listrik dapat membuat frustasi dan mengganggu, terutama jika terjadi secara tiba-tiba. Memahami penyebabnya dan mengetahui solusinya dapat membantu Anda menangani dan mencegahnya dengan lebih baik di masa mendatang. Salah satu solusinya bisa dengan menggunakan genset.

Mati listrik merupakan kejadian yang umum terjadi di berbagai belahan dunia. Salah satu penyebab mati listrik adalah bencana alam. Selain itu, listrik mati juga bisa terjadi karena kerusakan peralatan hingga overload pada saluran listrik. Terlepas dari penyebabnya, pemadaman listrik dapat mengakibatkan ketidaknyamanan, kerugian finansial, dan bahkan potensi bahaya.

Untuk mengatasi pemadaman listrik secara efektif, penting untuk mengetahui penyebabnya dan memiliki pengetahuan tentang solusi yang memungkinkan. Dengan memahami alasan di balik pemadaman listrik dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, Anda dapat meminimalkan dampaknya dan memastikan pasokan listrik yang lebih andal. Dalam artikel ini, kami akan membahas penyebab pemadaman listrik dan memberikan solusi praktis untuk membantu Anda mengatasi gangguan sementara ini.

Perbaikan ketika lampu padam

Faktor-Faktor Penyebab Listrik Mati

Penyebab listrik padam dapat bervariasi dan disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut adalah beberapa penyebab listrik mati:

1. Gangguan pada Jaringan Listrik Utama

Penyebab paling umum dari pemadaman atau listrik mati adalah gangguan pada jaringan listrik utama. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu:

a. Kegagalan Peralatan Utama

Peralatan utama seperti transformator, pemutus sirkuit (circuit breaker), atau kabel transmisi berfungsi sebagai penghubung dan pengontrol aliran listrik. Kegagalan pada komponen ini dapat terjadi akibat:

  • Overheating: Transformator yang terlalu panas karena beban berlebih atau kurangnya pendinginan.
  • Keausan Material: Komponen yang sudah tua dan mengalami penurunan kualitas material sehingga tidak mampu bekerja optimal.
  • Lonjakan Tegangan: Lonjakan listrik akibat petir atau gangguan lain yang merusak alat proteksi.

Solusi atas kegagalan ini biasanya melibatkan penggantian atau perbaikan peralatan, yang memakan waktu bergantung pada tingkat kerusakan.

b. Sistem Distribusi yang Usang atau Rusak

Sistem distribusi yang usang merupakan salah satu tantangan utama di wilayah dengan infrastruktur lama. Masalah yang sering muncul adalah:

  • Kabel Listrik yang Terdegradasi: Isolasi kabel retak atau rusak, menyebabkan korsleting atau kebocoran arus listrik.
  • Penyambungan Kabel yang Buruk: Sambungan kabel yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan ketidakstabilan aliran listrik.
  • Peningkatan Beban yang Tidak Diantisipasi: Sistem lama sering kali tidak dirancang untuk menangani kebutuhan listrik modern yang terus meningkat.

Modernisasi infrastruktur dan perawatan rutin menjadi solusi utama untuk masalah ini.

c. Insiden di Gardu Induk

Gardu induk adalah titik kritis yang menghubungkan listrik dari pembangkit ke jaringan distribusi. Gangguan di gardu induk dapat menyebabkan pemadaman luas, dengan penyebab umum seperti:

  • Kerusakan pada Relay Proteksi: Relay proteksi gagal mendeteksi atau memutus aliran listrik saat terjadi gangguan, sehingga memengaruhi jaringan lain.
  • Kebakaran Gardu: Kebakaran akibat korsleting atau overheating di gardu dapat menyebabkan pemutusan aliran listrik secara otomatis untuk mencegah kerusakan lebih luas.
  • Kesalahan Operasional: Human error saat pengoperasian gardu induk juga dapat menyebabkan gangguan serius.

2. Overload (Beban Berlebih) pada Saluran Listrik

Jika beban listrik melebihi kapasitas yang diizinkan dalam suatu wilayah atau jaringan, sirkuit bisa mati karena proteksi yang diaktifkan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Ini sering terjadi saat musim panas ketika permintaan listrik meningkat karena penggunaan AC yang berlebihan.

3. Hubung Singkat pada Instalasi Rumah atau Gedung

Hubung singkat terjadi ketika kabel listrik positif dan negatif bertemu tanpa hambatan yang tepat, menghasilkan aliran listrik yang berlebihan dan menyebabkan mati listrik. Hal ini dapat disebabkan oleh kabel yang terkelupas atau peralatan yang rusak.

4. Gangguan dari Luar

Bencana alam seperti badai, banjir, atau gempa bumi dapat merusak infrastruktur listrik dan menyebabkan mati listrik. Selain itu, tindakan kriminal seperti pencurian kabel listrik juga bisa menjadi penyebab pemadaman.

5. Kerusakan pada Perangkat atau Peralatan Listrik

Penyebab listrik padam yang sering terjadi adalah kerusakan pada perangkat atau peralatan listrik. Saat perangkat elektronik atau peralatan rumah tangga mengalami kerusakan atau overload, mereka dapat menyebabkan hubung singkat pada instalasi listrik. Hubung singkat terjadi ketika kabel listrik positif dan negatif bertemu tanpa hambatan yang tepat, menghasilkan aliran listrik yang berlebihan dan menyebabkan pemutusan aliran listrik. Beban berlebih pada peralatan atau perangkat listrik juga dapat menyebabkan pemadaman karena sirkuit listrik melindungi dirinya dengan memutuskan aliran listrik untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa secara rutin perangkat dan peralatan listrik, serta memastikan pemakaian daya yang sesuai untuk menghindari kerusakan dan pemadaman listrik yang tidak diinginkan.

6. Pemadaman Terpusat

Pemadaman terpusat terjadi ketika ada gangguan atau kegagalan pada jaringan listrik utama yang mengakibatkan pemutusan pasokan listrik secara luas di suatu wilayah atau area tertentu. Penyebab pemadaman terpusat dapat bermacam-macam, mulai dari kerusakan pada peralatan utama di gardu induk, gangguan pada sistem distribusi listrik, bencana alam seperti badai atau gempa bumi, hingga tindakan kriminal seperti pencurian kabel listrik. Pemadaman ini dapat mengakibatkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari, risiko keselamatan, dan potensi kerugian ekonomi bagi masyarakat dan industri di wilayah yang terpengaruh. Penanganan dan perbaikan yang cepat oleh penyedia layanan listrik menjadi penting untuk memulihkan pasokan listrik dan mengurangi dampak negatif dari pemadaman terpusat tersebut.

7. Adanya Peningkatan Daya Listrik

Peningkatan daya listrik dapat menyebabkan pemadaman listrik jika jaringan listrik tidak mampu menangani beban yang lebih tinggi. Ketika permintaan listrik melampaui kapasitas maksimum yang dapat ditangani oleh sistem distribusi, sistem akan memberlakukan proteksi untuk menghindari kerusakan lebih lanjut. Hal ini dapat mengakibatkan mati lampu secara mendadak di wilayah yang terdampak. Peningkatan daya listrik sering terjadi selama musim panas, terutama ketika penggunaan peralatan listrik seperti AC, kipas angin, dan peralatan pendingin lainnya meningkat drastis. Selain itu, kejadian-kejadian khusus seperti acara besar atau festival juga dapat menyebabkan puncak permintaan listrik dan menyebabkan pemadaman sementara jika sistem tidak siap menanganinya. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan perencanaan yang matang dan peningkatan infrastruktur untuk memastikan jaringan listrik dapat menangani permintaan yang meningkat seiring waktu.

8. Terjadi Electrical Line Noise

Electrical Line Noise, atau sering disebut “noise” atau gangguan pada jalur listrik, adalah fenomena ketika ada gangguan atau interferensi pada aliran listrik yang mengakibatkan ketidakstabilan atau bahkan pemadaman listrik. Penyebab utama dari Electrical Line Noise bisa bermacam-macam, termasuk peralatan elektronik yang rusak, peralatan rumah tangga yang menggunakan daya listrik yang tinggi, atau bahkan gangguan dari peralatan luar seperti radio, telepon, dan peralatan komunikasi lainnya. Noise ini bisa menyebabkan berbagai masalah seperti fluktuasi tegangan, gangguan pada peralatan elektronik, atau bahkan risiko kerusakan pada peralatan yang sensitif terhadap ketidakstabilan listrik. Untuk mengatasi masalah Electrical Line Noise, penting untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin pada peralatan listrik, menggunakan peralatan perlindungan yang sesuai seperti surge protector, dan jika diperlukan, menghubungi penyedia layanan listrik untuk melakukan perbaikan pada jaringan distribusi listrik.

9. Pemeliharaan Rutin oleh Penyedia Listrik

Penyedia layanan listrik sering melakukan pemadaman terjadwal untuk pemeliharaan rutin, seperti perbaikan komponen gardu atau inspeksi kabel. Pemadaman ini biasanya diumumkan sebelumnya, tetapi dalam beberapa kasus darurat, pemadaman bisa terjadi tanpa pemberitahuan.

10. Gangguan Hewan pada Jaringan Listrik

Hewan seperti burung, tupai, atau kelelawar dapat menyebabkan korsleting jika menyentuh kabel atau komponen gardu. Meski terdengar sederhana, gangguan ini cukup sering terjadi dan dapat memengaruhi pasokan listrik di area tertentu.

Solusi Ketika Listrik Padam

Sebelum listrik padam, ada beberapa persiapan yang dapat diambil. Jika listrik padam, ada beberapa langkah untuk mengatasi situasi tersebut:

Mini Genset Hijau

1. Menggunakan Genset

Solusi listrik padam dengan menggunakan genset adalah dengan menyediakan sumber daya listrik cadangan yang dapat diandalkan. Genset, singkatan dari generator set, bekerja dengan mengubah energi mekanis menjadi energi listrik, sehingga dapat menyediakan listrik independen dari jaringan listrik utama. Dengan mengoperasikan genset, berbagai aktivitas dan peralatan yang penting dalam rumah atau bisnis tetap dapat berjalan tanpa terganggu selama pemadaman listrik. Penting untuk memilih genset berkualitas tinggi untuk menjamin stabilitas dan keandalan pasokan listrik dalam situasi darurat. Jika Anda ingin menggunakan genset, sangat penting untuk membaca artikel berjudul 5 Langkah Memilih Genset Sesuai Kebutuhan.

2. Periksa Penyebab Pemadaman

Pertama-tama, pastikan bahwa mati lampu hanya terjadi di rumah atau gedung Anda saja. Periksa meteran listrik dan saklar utama untuk memastikan tidak ada masalah pada instalasi rumah. Jika mati lampu melibatkan wilayah yang lebih luas, laporkan ke penyedia layanan listrik atau PLN (Perusahaan Listrik Negara).

3. Gunakan Sumber Cahaya Alternatif

Untuk mengatasi pemadaman listrik di dalam ruangan, gunakan sumber cahaya alternatif seperti senter, lampu baterai, atau lilin. Ini akan membantu Anda tetap memiliki pencahayaan selama pemadaman.

4. Hemat Energi pada Peralatan Listrik Penting

Gunakan peralatan listrik yang penting dan diperlukan secara hemat untuk menghindari beban berlebih pada sirkuit. Misalnya, gunakan hanya peralatan yang benar-benar diperlukan, matikan perangkat elektronik yang tidak digunakan, dan kurangi penggunaan AC dan pemanas listrik.

5. Hindari Membuka Kulkas Terlalu Sering

Saat listrik padam, hindari membuka kulkas terlalu sering. Setiap kali pintu dibuka, udara hangat dari luar masuk dan mendinginkan ruang dalam kulkas. Ini membuat kulkas harus bekerja lebih keras untuk menjaga suhu dingin, mengurangi efisiensi energi.

6. Tetap Siaga untuk Pemadaman Jangka Panjang

Jika pemadaman listrik diperkirakan akan berlangsung lama, pastikan Anda memiliki persediaan air bersih dan makanan yang tahan lama. Siapkan juga peralatan seperti radio baterai untuk mendapatkan informasi terkini tentang situasi.

7. Hubungi PLN atau Layanan Darurat

Jika pemadaman berlangsung lama atau melibatkan wilayah yang luas, hubungi PLN atau layanan darurat terdekat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perkiraan waktu pemulihan dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi pemadaman.

8. Patuhi Petunjuk dan Peringatan

Patuhi petunjuk dan peringatan dari penyedia layanan listrik atau otoritas setempat. Jangan mencoba untuk memperbaiki atau mencoba menyentuh instalasi listrik yang rusak tanpa pengetahuan atau keahlian yang sesuai.

Ingat, selalu prioritaskan keselamatan Anda dan hindari situasi yang berpotensi berbahaya selama pemadaman listrik. Jika memungkinkan, berkomunikasi dengan tetangga dan bersama-sama mencari solusi saat menghadapi pemadaman listrik yang berkepanjangan.

Rekomendasi Distributor Genset Terbaik

Setelah memahami menghadapi situasi listrik padam, sekarang saat yang tepat untuk membeli genset . Kunjungi PT Interjaya Suryamegah untuk menemukan genset terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Kami menawarkan pilihan yang beragam dan terpercaya, siap mendukung kenyamanan Anda dengan solusi tenaga listrik yang handal.

Alamat: Branch Office
Hotline:
+6231 9985 0000
+6221 2900 6565
+6281288889052

Perbedaan Watt, Volt dan Ampere yang Perlu Diketahui

Dalam kehidupan sehari hari, kita pasti menggunakan listrik namun tidak mengetahui perbedaan Ampere, Watt dan Volt yang sebenarnya. Padahal ketiganya ada dan masuk dalam karakteristik tegangan arus listrik. 

Tahukah Anda bahwa ketiganya tidak saling bersinggungan atau terhubung satu sama lain. Watt dan Volt itu berdiri sendiri karena keduanya memang terikat pada aturannya masing-masing. 

Watt dan Volt pada peralatan elektronik

Pada dasarnya watt merupakan daya yang dibutuhkan oleh suatu benda elektronik. Sedangkan WATT dan VOLT memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri sehingga kita tidak bisa menggabungkannya. Namun jika dilihat dari segi cara kerjanya, Watt memakan daya yang dihasilkan oleh Volt. 

Baca juga: Perbedaan Antara KVA dan KW dalam Listrik dan Cara menentukan Genset

Mengenal Volt Lebih Jauh

Volt adalah standar tegangan yang dimiliki oleh satuan arus listrik. Volt atau tegangan listrik ini mempunyai jenis 2 tipe yaitu tegangan AC atau bisa disebut tegangan bolak-balik, kemudian tegangan DC (Direct Current) atau bisa disebut dengan tegangan searah. Biasanya Anda bisa menemukan volt pada MCB atau kWh meter di rumah. 

KWh meter memiliki banyak varian dan pada dasarnya memiliki tegangan yang dibagi ke dalam satuan Volt. Contoh sederhananya adalah 450 Va, 900 Va hingga 1300 Va, semuanya ada dalam satuan tegangan volt.

Rumus Tegangan (Volt)

V = I x R

: Tegangan (Volt)

I  : Ampere (Arus)

: Hambatan

Mengenal Ampere Lebih Dalam

Ampere (Arus Listrik) adalah sebuah satuan yang menunjukan sebuah arus listrik yang digunakan, berbeda dari watt yang merupakan satuan ukur daya listrik, yaitu jumlah energi yang digunakan atau dihasilkan dalam waktu tertentu. Satuan Ampere ini sering kita jumpai pada sebuah spesifikasi pompa air, seperti pompa air ini memiliki spesifikasi 1 Ampere pada tegangan 220V AC.

Satuan Ampere sering digunakan untuk menentukan sebuah pengaman listrik yang biasa disebut dengan MCB (Miniature Circuit Breaker).

Rumus Arus (Ampere)

I = V / R

V : Tegangan (Volt)

  : Ampere (Arus)

R : Hambatan (Ohm)

Memahami Watt Lebih Jauh

Watt adalah sebuah satuan yang menunjukan sebuah nilai daya atau power bisa juga dibilang kapasitas listrik. 1 watt setara dengan daya yang dihasilkan oleh aliran listrik sebesar 1 ampere melalui tegangan 1 volt. Ini merupakan satuan daya terkecil dalam sistem kelistrikan. Hubungan antara watt, ampere, dan volt dapat dirumuskan sebagai berikut:

Rumus Daya (Watt)

P = I x R x I atau P = I² x R atau P = V x I

P: Daya (Watt)

V: Tegangan (Volt)

I: Ampere (Arus)

R: Hambatan (Ohm)

Misal terdapat keterangan 10 watt pada produk listrik, maka artinya produk tersebut menggunakan atau menghasilkan energi sebesar 10 joule per detik. Contohnya, sebuah lampu 10 watt menggunakan energi listrik sebanyak 10 joule setiap detik untuk menyala.

Sebagai ilustrasi, jika perangkat tersebut menyala selama 5 detik, maka total energi yang digunakan atau dihasilkan adalah:

Energi (Joule)=Daya (Watt)×Waktu (detik)
Energi=10×5=50 joule

Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai watt pada suatu perangkat, semakin besar pula energi yang dikonsumsi atau dihasilkan dalam waktu tertentu.

Perbedaan Watt dan Volt dalam Segi Penggunaan

Dalam satuan arus listrik, tegangan digunakan sebagai satuan perhitungan yang pasti. Setiap orang pasti menggunakan listrik untuk berbagai kebutuhan. Dari kebutuhan tersebut, alat elektronik pasti digunakan sebagai medianya dan listrik digunakan untuk sumber dayanya.

Jika dilihat dari definisinya, watt adalah satuan listrik untuk menyatakan besaran daya dari berbagai peralatan listrik. Sedangkan, volt adalah satuan listrik untuk menyatakan besaran tegangan listrik yang dihasilkan atau dibutuhkan dari berbagai sumber listrik.

Watt lebih dikhususkan untuk tegangan atau daya yang dibutuhkan oleh alat elektronik. Biasanya kita memperhitungkan tegangan watt untuk memastikan kapasitas listrik itu cukup atau tidak. 

Jika tidak cukup, tegangan akan terbebani dan listrik mengalami limit tenaga yang dapat diberikan. Limit tegangan biasa disebut dengan Ohm. Selain perbedaan Watt dan Volt, limit atau ohm juga ikut berperan aktif dalam kehidupan sehari hari. 

Saat ini perhitungan rumus tidak digunakan karena data diambil dari informasi yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Anda pasti memiliki kWh meter di rumah yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari PLN. 

Arus listrik itu bisa dinamakan Volt tergantung dari besarannya. Lalu varian kWh meter mulai dari 450 Va sampai 1300 Va itu dinamakan sebagai limit pengeluaran yang ada di kWh meter. Jadi dengan adanya limit, arus listrik juga menjadi semakin terbatas. 

Oleh karena itu satuan Watt akan digunakan sebagai perhitungan penggunaan arus tegangan listrik dari PLN. Seberapa banyak tegangan yang sanggup dihasilkan untuk beberapa alat elektronik jika arus listrik memiliki limit tertentu.

Untuk menjawab pertanyaan 1 volt berapa watt, tergantung arus listriknya. Jika arus 3 ampere, 1 volt sama dengan 3 watt (1V x 3A = 3W).

Baca juga: Cara Mengirit Konsumsi Bahan Bakar Oleh Genset

Memahami Perbedaan Watt dan Volt Lebih Jauh

Tegangan Volts pada genset

Listrik memiliki tegangan yang terhubung di antara satu titik ke titik lainnya. Hal ini sering disebut juga dengan kata arus listrik. Jika dilihat dari sumbernya, listrik dihasilkan dari PLN lalu terhubung melalui kabel dan terdorong menjadi arus sehingga akhirnya sampai ke titik pemakainya.

  1. Daya

Setelah sampai ke titik pemakainya, listrik mengalami perubahan unsur kimia yang menyebabkannya menjadi sebuah daya. Daya itu terjadi akibat adanya tegangan yang dibutuhkan dari proses perubahan arus listrik. Setiap saat arus itu bergerak dan menghasilkan daya yang berguna untuk alat elektronik.

  1. Hubungan Arus Listrik

Selain adanya daya, hubungan arus listrik juga menjadi unsur perbedaan Watt dan Volt. Arus listrik bisa dibagi ke dalam dua jenis yaitu searah dan siklus dua arah atau bolak balik. Keduanya memiliki prinsip berbeda dari segi tegangan yang dihasilkan menjadi sebuah daya.

Untuk arus listrik satu arah, sebutan ilmiahnya adalah DC (Direct Current). Arus listrik DC biasa digunakan untuk menghubungkan tegangan langsung ke pemakainya untuk diubah menjadi daya. 

Lalu untuk arus dua arah atau disebut AC (Alternating Current) merupakan listrik yang dapat bersirkulasi dalam satu wadah.

Arus DC juga biasa digunakan untuk kabel yang terhubung dari PLN kepada para penggunanya. Selain itu perbedaan Watt dan Volt juga bisa dilihat ketika arus DC mengalami proses perubahan. Arus listrik satu arah langsung terhubung ke panel dan diubah menjadi daya dengan tekanan tertentu. Untuk mengetahui penerapannya pada generator, Anda dapat membaca artikel berjudul Perbedaan Generator AC dan DC beserta Penggunaannya.

  1. Pergerakan Arus AC

Jika dilihat dari pergerakan arus AC, tegangan listrik tidak langsung diubah menjadi daya melainkan mengalami perputaran secara terus menerus di dalam sirkuitnya. Namun seiring berjalannya waktu tegangan tersebut juga akan berkurang. Akibat pergerakan yang terjadi.

Sebenarnya arus listrik bisa diperhitungkan dengan rumus tertentu. Namun untuk lebih singkatnya watt bekerja di setiap detiknya. Sebagai contoh lampu membutuhkan 10 watt, dengan begitu daya yang dihasilkan berasal dari pengeluaran 10 watt itu di setiap detiknya. Karenanya tegangan listrik Anda harus lebih besar atau berkapasitas tinggi untuk dapat menampung kebutuhan lampu tersebut. Perbedaan Watt dan Volt memang terlihat sulit, namun sebenarnya mudah jika Anda memahami pola kerjanya terlebih dahulu.

Perbedaan Volt, Ampere, Watt pada Genset

Pada genset satuan di atas memiliki peran penting untuk menentukan dan mengukur kinerja serta kapasitas daya dari suatu genset.

Ampere (A) merupakan satuan untuk mengukur arus listrik yang mengalir melalui sirkuit genset. Arus ini menunjukkan jumlah energi yang digunakan atau dihasilkan oleh genset dalam bentuk listrik.

Watt (W) adalah satuan untuk mengukur daya listrik yang dihasilkan atau dikonsumsi oleh genset. Daya listrik ini mencerminkan kapasitas genset untuk menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan untuk menggerakkan peralatan atau beban listrik.

Volt (V) mengacu pada tegangan listrik yang dihasilkan oleh genset. Tegangan ini menunjukkan kuat atau lemahnya arus listrik yang dapat dihasilkan atau diterima oleh genset.

Rekomendasi Distributor Electric Motor

Sebagai distributor electric motor PT Interjaya Surya Megah menjual electric motor dengan berbagai jenis dan merek seperti EMMELEKTRIM dan ADK Electric Motors. Harga electric motors kami sangat terjangkau dan setiap produk kami adalah produk orisinil dengan garansi resmi. Silahkan menghubungi kami untuk melakukan pemesanan.

Alamat: Branch Office

Hotline:
+6231 9985 0000
+6221 2900 6565
+6281288889052